<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (04/06/2023)</strong> - Eedan Puncak Karya Pemahayu Desa lan Pujawali Kantor Desa Dalung pada Sabtu (3/6) bertepatan dengan Rahina Tumpek Landep lan Purnamaning Sasih Sadha, yang dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Badung Dr. Drs I Putu Parwata MK, M.M., Camat Kuta Utara I Putu Eka Parmana, S.STP, M.M., Ketua LPM Desa Dalung I Gusti Agung Ngurah Diatmika, S.H dan Anggota LPM Desa Dalung., Ketua BPD Dalung I Nyoman Suparna, S.Pd dan Anggota BPD Dalung., Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya, S.Sos., Sekretaris Desa Dalung I Made Trimayasa, S.E., Ka.Si Ka.Ur dan staf di lingkungan Pemerintahan Desa Dalung., Bendesa Adat Padang Luwih I Gusti Ngurah Oka Suradarma., Kelian Banjar Dinas se-Desa., Direktur BumDesa Tri Manunggal Jaya Desa Dalung Ni Luh Ernawati, S.H dan staf BumDesa Dalung., Tenaga Kebersihan dan seluruh stakeholder di Desa Dalung. Adapun dalam kegiatan ini dilaksanakan Eedan (runtutan upakara) di Kantor Desa Dalung juga diiringi dengan wewalian Topeng, Gong (Sekaa Tabuh), lan Kidung (Sekaa Kidung) dilanjutkan berdoa  bersama memohon bimbingan tuntunan Ida Shang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.</p> <p style="text-align: justify;"><br /> Menurut keyakinan umat Hindu di Bali, Tumpek Landep diperingati sebagai momen untuk pemujaan terhadap Bhatara Siwa dalam manifestasi-Nya sebagai Sanghyang Pasupati. Pada hari ini, umat Hindu mengupacarai berbagai benda tajam, senjata atau peralatan atau perkakas lainnya, terutama yang terbuat dari logam atau besi. Umat Hindu di Bali memaknai Tumpek Landep secara lebih luas, yakni mengupacarai berbagai alat yang membantu kehidupan mereka sehari-hari seperti motor hingga mobil. Selain itu, dalam tataran filosofis, Tumpek Landep sebagaimana disinggung dalam lontar Sundarigama pada hakikatnya bertujuan untuk mengasah ketajaman pikiran (landeping idep) serta Upacara pemahayu jagat adalah upacara permohonan kehadapan Ida Sanghyang Widhi dalam manifestasinya sebagai  Bhatara Baruna agar menganugerahkan kerahayuan dan keselamatan jagat, Maka upacara pemahayu jagat dilaksanakan untuk memohon kepada Bhatara Baruna agar merana, wabah, dan penyakit dikembalikan ke tengah-tengah segara. Dan bertujuan untuk menyucikan jagat agar terjaga keselamatan dan kerahayuaannya, memohon waranugraha kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa untuk mengasah ketajaman pikiran (landeping idep). Dengan pikiran yang tajam kita melakukan puja syukur terhadap suatu peralatan atau teknologi tersebut agar dapat menjadi produktif, tepat guna, dan bermanfaat bagi kehidupan. Piodalan Tumpek Landep dilakukan setiap 6 bulan diperingati saat Saniscara Kliwon wuku Landep.</p> <p style="text-align: justify;"><br /> Perbekel Desa Dalung mengatakan bahwa Karya Pemahayu Desa lan Pujawali Kantor Desa Dalung pada bertepatan hari Tumpek Landep yang juga piodalan Ring Padmasana Kantor Desa Dalung, yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali oleh Pemerintahan Desa untuk melakukan upacara piodalan daripada pujawali Bhatara Siwa dalam manifestasi-Nya sebagai Sanghyang Pasupati,  maka seluruh perangkat Desa serta LPM dan perangkat Bumdes Dalung ikut serta dalam menghaturkan atau melakukan persembahyangan Bersama dengan tujuan agar seluruh perangkat Desa dan pengelola Desa supaya dalam keadaan selamat dan diberikan kerahayuan dalam melakukan aktivitas yang dilakukan sehari-hari dan Pemerintahan Desa senantiasa selalu berharap yang baik disegala kegiatan  yang kita lakukan. <em><strong>“Harapan tiang kedepan semoga dengan kekompakan ini kita semua bisa membangun desa dalung menjadi semakin maju dan berkembang di semua sektor baik sektor ekonomi,sosial, budaya dan agama.demi tercapainya masyarakat Desa Dalung yang aman dan damai berdasarkan Tri Hita Karana.” Pungkasnya.</strong></em></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-002).</strong></p>
Eedan Puncak Karya Pemahayu Desa lan Pujawali Kantor Desa Dalung
18 Jun 2023